Belajar Fiqih Sholat Sunnah, Jenis, Hukum, dan Keutamaannya

Belajar Fiqih Sholat Sunnah, Jenis, Hukum, dan Keutamaannya

Sholat sunnah adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dari sholat wajib. Rasulullah ﷺ tidak hanya mencontohkan sholat wajib, tapi juga rutin melaksanakan berbagai jenis sholat sunnah sebagai bentuk ketaatan, rasa syukur, dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

Dalam fiqih, sholat sunnah memiliki tempat tersendiri, baik dari segi hukum, waktu, jumlah rakaat, hingga keutamaannya.

Pengertian Sholat Sunnah

Sholat sunnah adalah sholat yang tidak wajib dikerjakan, tetapi memiliki pahala besar bila dilakukan, dan tidak berdosa bila ditinggalkan. Namun, ada beberapa jenis sholat sunnah yang statusnya sangat ditekankan, seperti sunnah muakkadah (yang sangat dianjurkan).

Jenis-Jenis Sholat Sunnah

1. Sholat Sunnah Rawatib

Yaitu sholat sunnah yang mengikuti sholat fardhu, terdiri dari:

  • Qabliyah (sebelum sholat wajib): biasanya 2 rakaat

  • Ba’diyah (sesudah sholat wajib): biasanya 2 atau 4 rakaat

Contoh:

  • 2 rakaat sebelum Subuh (sangat ditekankan oleh Rasulullah)

  • 2 rakaat sebelum dan sesudah Zuhur

  • 2 rakaat setelah Maghrib

  • 2 rakaat setelah Isya

“Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)

2. Sholat Dhuha

Dilakukan di pagi hari, setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur.

  • Waktu: sekitar jam 07.00–11.00 pagi

  • Jumlah rakaat: minimal 2, maksimal 12

  • Keutamaan: mendatangkan rezeki dan pengampunan dosa

3. Sholat Tahajud

Dilakukan malam hari setelah tidur, dan menjadi salah satu ibadah yang paling utama.

  • Waktu: setelah Isya hingga sebelum Subuh

  • Jumlah rakaat: minimal 2, tidak ada batasan maksimal

  • Keutamaan: Allah menyebut dalam Al-Qur’an sebagai ibadah yang mengangkat derajat

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
(QS. Al-Isra: 79)

4. Sholat Witir

Dilakukan sebagai penutup ibadah malam (biasanya setelah Tahajud).

  • Jumlah rakaat: ganjil (1, 3, 5, dst.)

  • Hukum: sunnah muakkadah

5. Sholat Istikharah

Sholat dua rakaat yang dilakukan saat hendak mengambil keputusan penting.

  • Disunnahkan membaca doa khusus istikharah setelah sholat

  • Tujuan: memohon petunjuk terbaik dari Allah

6. Sholat Taubat

Dilakukan saat seseorang merasa berdosa dan ingin bertaubat sungguh-sungguh.

  • Jumlah rakaat: 2

  • Disertai doa dan istighfar setelahnya

7. Sholat Tarawih

Sholat malam yang hanya dikerjakan pada bulan Ramadan.

  • Jumlah rakaat: 8, 20, atau bahkan 36 rakaat (bervariasi sesuai madzhab)

Keutamaan Sholat Sunnah

  • Menutupi kekurangan dari sholat wajib

  • Mendekatkan diri kepada Allah

  • Mengangkat derajat dan menghapus dosa

  • Mendatangkan rahmat dan perlindungan dari Allah

  • Menjadi amalan penyelamat di akhirat

Hukum Melakukan Sholat Sunnah di Rumah

Sholat sunnah sangat dianjurkan untuk dikerjakan di rumah, terutama sholat rawatib, dhuha, tahajud, dan witir. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ:

“Sebaik-baik sholat seseorang adalah di rumahnya, kecuali sholat wajib.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sholat sunnah adalah hadiah besar dari Allah untuk menambah pahala dan memperbaiki kualitas ibadah kita. Tidak hanya sebagai pelengkap, sholat sunnah juga menunjukkan cinta dan kesungguhan kita dalam beribadah. Mari sempatkan waktu untuk menunaikannya, walaupun hanya dua rakaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *